Energi
A. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda dapat dikatakan mempunyai energi bila
benda itu menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha atau kerja. Energi
merupakan kebutuhan yang esensial bagi perikehidupan manusia bahkan semua
makhluk hidup. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup memerlukan energi,
tidak hanya digunakan untuk melakukan kegiatan seluruh sistem organ dalam
tubuhnya, tetapi juga digunakan untuk mencari makan dan melakukan perkembangbiakan.
Energi dan usaha dalam IPA adalah
kemampuan untuk melakukan usaha. Sedangkan usaha didefinisikan dengan gaya kali
jarak perpindahan benda yang dikenai gaya. Untuk lebih memahami tentang
perubahan dan perpindahan energi serta hubungannya dengan usaha, mari kita
ambil suatu contoh. Misalkan Kita melakukan usaha terhadap sebuah batu besar
dengan cara mengangkatnya. Dalam hal ini Kita telah menyalurkan energi, tetapi
energi ini tidak hilang. Energi tersebut tidak habis, melainkan dipindahkan ke
batu itu. Batu tersebut sekarang memiliki energi dan bisa melakukan usaha.
Dari contoh di atas dapat
disimpulkan bahwa ketika usaha dilakukan pada sistem, maka energi sistem akan
meningkat. Sebaliknya, ketika sistem melakukan usaha, maka energinya akan
berkurang. Jadi usaha bisa diartikan sebagai energi yang digunakan atau energi
yang dipindahkan. Maka sangat tepat jika satuan energi sama dengan satuan
usaha, yaitu joule (J). Jika Kita melakukan usaha sebesar 200 J pada sebuah
benda, berarti Kita memindahkan 200 J energi ke benda tersebut. Ketika benda
dikenai usaha, maka energi benda akan meningkat. Secara matematik hubungan ini
dinyatakan sebagai W = DE. Dimana W adalah usaha
dan DE adalah perubahan energi.
Satuan internasional untuk energi
adalah joule. Satuan joule merupakan satuan yang diturunkan dari satuan gaya
dan satuan jarak dalam sistem MKS, yaitu newton dan meter. Dalam fisika ada
beberapa satuan lainnya yang dapat dikonversikan ke dalam satuan joule.
Satuan-satuan tersebut antara lain: erg, kalori, kilokalori, elektronvolt, MeV,
dan kWh.
B. Bentuk - Bentuk Energi
1. Energi Kinetik
Jika kita perhatikan seseorang
yang sedang berlari, maka posisi orang tersebut akan berubah setiap detiknya,
perubahan posisi ini menunjukkan bahwa orang itu memiliki energi. Energi yang
dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik. Energi kinetik adalah
energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerakannya. Dalam fisika, energi
ini muncul ketika suatu benda memiliki massa dan bergerak dengan kecepatan
tertentu. Besar kecilnya energi kinetik suatu benda bergantung kepada massa dan
kelajuan benda tersebut. Secara matematis energi kinetik dirumuskan sebagai
Dimana:
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Dari persamaan diatas terlihat
bahwa energi kinetik suatu benda berbanding lurus dengan massa benda tersebut.
Sehingga sebuah batu dengan massa 2 kg memiliki energi kinetik yang lebih besar
dibandingkan dengan sebuah bola baseball dengan massa 148 gram yang dilemparkan
dengan kecepatan sama. Energi kinetik suatu benda juga berbanding lurus dengan
kuadrat kecepatannya. Mobil yang bergerak dengan kecepatan 20 m/s mempunyai
energi kinetik empat kali lipat dibandingkan ketika mobil tersebut bergerak
dengan kecepatan 10 m/s.2.
2. Energi Potensial
Energi potensial merupakan energi
yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya atau kondisinya. Energi potensial
memiliki beberapa bentuk diantaranya: energi potensial gravitasi, energi
potensial pegas, energi potensial listrik, dan lain-lain. gaya tarik gravitasi
antara bola dan bumi merupakan interaksi gaya antara anggota sistem.
a. Energi potensial
Jika benda bergerak menjauhi
bumi, maka energi yang tersimpan dalam sistem merupakan hasil interaksi
gravitasi antara benda dan bumi. Energi yang tersimpan dalam sistem ini disebut
energi potensial gravitasi yang disimbolkan dengan Ep. Pada bola yang
dilempar ke atas, gravitasi merupakan gaya luar, perubahan energi potensial
bola adalah negatif usaha yang dilakukan, sehingga energi potensial gravitasi
dinyatakan sebagai
Ep = m.g.h
dimana
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2 )
h = ketinggian benda (m)
b. Energi Potensial elastis
Perhatikan tali busur yang ditarik seperti ditunjukkan pada Gambar 6,Usaha di lakukan oleh pemanah pada tali busur, sehingga tali busur menyimpan energi. Misalkan sistem terdiri dari tali busur, anak panah, bumi. Pada sistem tersebut energinya bertambah. Ketika tali busur dan anak panah dilepaskan, energi berubah menjadi energi kinetik. Energi yang tersimpan dalam tali busur yang meregang disebut energi potensial elastis. Energi potensial elastis ini dimiliki oleh benda-benda elastis, seperti karet, bola karet, pegas, dan lain-lain. Benda terdorong oleh pegas karena pegas yang tertekan memiliki energi potensial pegas. Besarnya energi potensial pegas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :
dimana : Ep = 1/2 . k . Dx2
Ep = energi potensial pegas
(joule)
k = konstanta pegas (N/m)
Dx = perubahan panjang pegas (m)
3. Energi Mekanik
Sebuah benda yang sedang jatuh bebas sekaligus memiliki dua buah energi, yaitu energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Penjumlahan kedua energi tersebut dinamakan energi mekanik. Besarnya energi mekanik yang dimiliki oleh suatu benda pada setiap perubahan posisi selalu tetap. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi mekanik. Artinya jika pada suatu posisi energi potensial yang dimiliki benda maksimal, maka pada posisi tersebut energi kinetiknya minimal. Sebaliknya jika pada saat posisi energi kinetik maksimal, maka energi potensialnya minimal, seperti terlihat pada Gambar disamping.
Energi mekanik (EM) terdiri dari
energi potensial (EP) dan energi kinetik (EK). Pada pokok bahasan Usaha dan
Energi, telah dipelajari dua jenis energi potensial yakni energi potensial gravitasi
dan energi potensial elastis.
EM = EK + EP
EM = EK + EPgravitasi atau EM =
EK + EPelastis
di mana:
Em = energi mekanik (Joule)
Ek = energi kinetik
Ep = energi potensial
Energi mekanik selalu tetap
EMawal = EMakhir
EPgravitasi = EK
m g h = ½ m v2
Keterangan :
m = massa benda (kg),
g = percepatan gravitasi (m/s2 ),
h = ketinggian (m),
v = kelajuan akhir (m/s)
4. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang
ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik yang diam
(statis) menimbulkan energi potensial listrik, sedangkan muatan listrik yang
bergerak (dinamis) menimbulkan arus listrik dan energi magnet. Untuk mengetahui
besar energi Listrik maka kita harus menghitung daya Listrik terlebih dahulu.
Daya Listrik dapat dilihat pada label
yang tertera pada peralatan listrik tersebut. Daya listrik yang dihasilkan oleh
berbagai peralatan listrik dapat pula kita ketahui dengan mengalikan beda
potensial dengan kuat arus yang melalui peralatan itu. Persamaannya dapat
ditulis sebagai berikut.
P = V × I
dengan
P = daya (watt (W))
V = beda potensial (volt (V))
I = kuat arus (ampere (A)
Adapun rumus dari energi Listrik
yaitu :
W = P × t
mengingat P = V × I, maka
W = V × I × t
Karena V = I × R, maka persamaan
di atas dapat pula ditulis
W = I2 × R × t
Dengan :
W = energi listrik ( Joule (J))
P = daya ( watt (W) )
t = waktu (sekon (s) )
I = kuat arus ( ampere (A))
R = hambatan (ohm (Ω))
Untuk penggunaan sehari-hari,
biasanya daya diukur dalam satuan kilowatt (kW), dan waktu diukur dalam satuan
jam (hour, disingkat h). Jika satuan-satuan ini yang digunakan, maka energi
listrik bersatuan kilowatt jam (kWh).
Dari sekian banyak bentuk energi
yang kita ketahui, energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang
paling banyak dimanfaatkan oleh manusia karena energi listrik adalah energi
yang mudah diubah ke bentuk energi yang lain. Perubahan energi listrik menjadi
energi bentuk lain, misalnya:
·
Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contoh: lampu
·
Energi listrik berubah menjadi energi kalor, contoh: setrika, solder, dan
kompor
·
Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, contoh: motor tape
·
Energi listrik berubah menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu,
peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain)
5. Enegi Termal
Energi termal didefinisikan
sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh atom-atom
dan molekul-molekul yang membentuk zat. Menurut teori kinetik-molekul, benda
panas memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang dingin.
Jika kedua buah benda yang memiliki perbedaan suhu tersebut disentuhkan, maka
sejumlah energi akan mengalir dari benda panas (bersuhu tinggi) ke benda yang
dingin (suhunya lebih rendah). Misalkan kita memanaskan air dalam panci dengan
menggunakan kompor listrik. Begitu proses pemanasan dimulai, elemen kompor
listrik secara bertahap suhunya meningkat sebab energi kinetik rata-rata
molekul-molekul elemen listrik meningkat sebanding dengan kenaikan suhunya.
Energi panas dari elemen kompor
listrik mengenai molekul-molekul air; akibatnya suhu panci dan air meningkat
sebanding dengan jumlah energi panas yang disalurkan oleh elemen kompor ke
panci dan air. Hal sejenis terjadi jika ketika air panas dalam panci diletakkan
di atas es. Air panas dalam panci molekul-molekulnya memiliki energi kinetik
tingggi; sedangkan es molekul-molekulnya memiliki energi kinetik yang rendah.
Akibatnya ada aliran energi dari air panas dalam panci ke es. Berdasarkan dua
kasus tersebut, energi panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah. Energi yang berpindah dari benda satu ke benda lainnya
karena perbedaan suhu disebut kalor (heat). Kalor adalah salah satu bentuk
energi seperti halnya energi kinetik atau energi potensial, maka satuan kalor
sama dengan satuan energi, yaitu joule (disingkat J). Satuan lebih besar yang
sering digunakan adalah kilojoule (disingkat kJ).
6. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang
tersimpan secara kimiawi. Makanan yang kita makan menghasilkan energi kimia
yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dengan adanya energi kimia ini kita bisa
beraktivitas. Minyak bumi mengandung energi kimia yang sangat bermanfaat untuk
bahan bakar. Baik energi kimia dalam makanan maupun energi kimia dalam minyak
bumi berasal dari energi matahari. Energi cahaya matahari sangat diperlukan
untuk proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga mengandung energi kimia.
Tumbuhan dimakan oleh manusia dan hewan sehingga tumbuhan dan hewan memiliki energi.
Tumbuhan dan hewan yang mati milyaran tahun yang lalu menghasilkan minyak bumi.
Energi kimia dalam minyak bumi sangat bermanfaat untuk menggerakkan kendaraan,
alat-alat pabrik, ataupun kegiatan memasak.
REFERENSI
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I . Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I. Jakarta : Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas . Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Serway, Raymond A. & Jewett, Jhon W. 2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika
Kandi, & Winduono, Y. (2012). Energi dan Perubahannya Untuk Guru SD. Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
Komentar
Posting Komentar